Pages

Ads 468x60px

Labels

Featured Posts

Rabu, 16 Januari 2013

Javier Roca Siap Gabung Persis LPIS

Desas-desus terkait kabar rencana pembentukan tim Persis Solo LPIS yang saat ini beredar, rupanya juga telah didengar langsung oleh mantan gelandang flamboyan Persis Solo musim lalu, Javier Roca. Pemain yang saat ini tengah pulang ke kampung halamannya di Santiago, Chile ini rupanya masih intens mengikuti perkembangan sepakbola Indonesia, khususnya tim lamanya Persis Solo.
javier roca
Javier Roca, hatinya terhenti di Persis Solo dan Pasoepati
Dihubungi oleh redaksi PasoepatiNet melalui sambungan telepon selulernya, Roca membenarkan bahwa ia telah mengetahui rencana pembentukan tim Persis LPIS tersebut. Hanya saja ia belum dihubungi oleh pihak manajemen Persis untuk diminta balik ke Indonesia guna memperkuat Persis Solo.
“Aku sudah tahu kabar itu, tapi belum ada yang memanggil aku untuk gabung dengan Persis. Kata pak Joni (manajer Persis LPIS), untuk saat ini belum ada rencana apa-apa,” kata Roca memulai pembicaraan dengan PasoepatiNet minggu (13/1) malam waktu Indonesia.
Roca sendiri menyambut baik rencana pembentukan tim Persis LPIS. Bahkan kabar yang mengatakan bahwa dirinya ingin pensiun sebagai pemain, bisa saja ia tunda jika manajemen Persis memintanya menjadi bagian dari tim Persis Solo musim depan. Hanya saja ia memberi syarat khusus bagi manajemen jika menginginkannya kembali.
“Kalau untuk mengikuti seleksi pemain, aku rasa sudah tidak mungkin aku ikut. Tapi kalau aku disuruh langsung bergabung dan dikontrak maka aku bisa mempertimbangkanya untuk bermain lagi bersama Persis. Aku mau bermain satu tahun lagi bersama Pasoepati,” jelas Roca melanjutkan pembicaraannya.
Ketika disinggung terkait kabar tawaran sejumlah tim lain yang ingin merekrutnya, Roca pun tak menampik kabar tersebut. Ia bahkan secara gamblang mengungkapkan sejumlah tim ISL maupun IPL menyatakan tertarik merekrut dirinya. Namun, niatan Roca sudah bulat hanya mau bergabung bersama Persis Solo atau pensiun sebagai pesepakbola.
“Sebenarnya sudah ada empat tawaran dari tim-tim IPL maupun ISL, tetapi semuanya sudah aku tolak karena aku hanya mau main lagi jika di Persis Solo dan pensiun di Persis Solo. Aku memang sudah berniat seperti itu dan semoga itu bisa terjadi.” pungkasnya.
Javier Roca telah membuka diri dan menyatakan kesiapannya untuk kembali berseragam dan pensiun di Persis Solo di musim kompetisi nanti. Apakah bisa terjadi?

Kamis, 20 Desember 2012

Pasoepati Boikot Turnamen IIC Di Manahan

DPP Pasoepati mengeluarkan keputusan final menyikapi event Inter Island Cup yang akan digelar di Stadion Manahan Solo pada 16 Desember dan 23 Desember 2012. Melalui rapat yang diikuti oleh seluruh Korwil, DPP Pasoepati tetap pada keputusan awal untuk memboikot Inter Island Cup. Walaupun demikian Pasoepati tidak akan mengganggu jalannya pertandingan IIC 2 di Manahan.

Bentuk boikot yaitu berupa larangan kepada seluruh anggota Pasoepati untuk tidak menggunakan atribut Pasoepati di area Stadion Manahan selama event Inter Island digelar. Selain itu DPP Pasoepati tidak membentuk tim penjemputan dan pengantaran bagi supporter seluruh tim yang berlaga di Inter Island Cup. Jadi tidak ada perlakuan khusus bagi seluruh supporter.
Keputusan boikot ini diambil untuk menjaga hubungan baik dengan seluruh supporter yang akan datang ke Solo. Sekjen Pasoepati Anwar Sanoesi menyatakan bahwa Pasoepati akan kembali mengadakan aksi di jalan berkaitan dengan sikap boikot ini. Acara tersebut akan dilaksanakan pada Sabtu, 15 Desember 2012 Jam 14.30. Anggota Pasoepati berkumpul di Pagelaran surakarta kemudian melakukan Long March ke Bundaran Gladak. Sekjen Pasoepati berharap semua anggota Pasoepati bisa hadir dalam acara tersebut.
Berikut Poin-Poin Hasil Rapat DPP Pasoepati Jum’at 14 Desember 2012 :
1. Pasoepati secara resmi memboikot IIC di Solo.
2. Sabtu 15-12-2012 jam 14.30 WIB Pasoepati akan mengadakan aksi boikot. Berkumpul di Pagelaran Surakarta dan dilanjutkan aksi longmarch ke bundaran Gladak.
3. Pasoepati tidak akan mengganngu jalannya IIC di Manahan. Pasoepati tidak bertanggung jawab jika terjadi keributan atau kericuhan.
4. Pasoepati secara organisasi melarang anggotanya menggunakan atribut pasoepati di area stadion Manahan selama IIC berlangsung.
5. Pasoepati tidak membentuk tim penjemputan dan pengantaran supporter tim yang berlaga di Inter Island Cup.

Sabtu, 08 Desember 2012

Pasoepati Gelar Aksi Solidaritas Mengenang Diego Mendieta

DPP pasoepati kembali akan melakukan aksi solidaritas dan doa bersama untuk mengenang Diego Mendieta. Runtutan acara dimulai dengan mengadakan aksi simpatik dan penggalangan dana saat Car Free Day Minggu 9 Desember 2012 di depan Loji Gandrung (Rumah Dinas Walikota). Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membayar sisa hutang Diego Mendieta yaitu tunggakan kos dan makan. Dari laporan menteri sosial Pasoepati, uang yang terkumpul sampai tadi malam sudah mencapai 7 juta rupiah. Jumlah Sisa dari aksi kepedulian setelah digunakan untuk melunasi kewajiban Diego Mendieta akan ditransferkan kepada istri almarhum
Gelaran acara berikutnya adalah pada hari senin 10 Des 2012 pukul 19.00 di Mess Persis Solo (Belakang stadion Sriwedari) DPP Pasoepati akan mengadakan do’a bersama untuk mengenang almarhum Diego mendieta. Sekjen Pasoepati Anwar Sanoesi mengharapkan semua elemen Pasoepati bisa mengikuti seluruh runtutan acara yang sudah disetujui dalam rapat Jum’at malam tersebut.
Selain kegiatan diatas dalam rapat DPP Pasoepati mengeluarkan sikap tegas bahwa akan menolak dan memboikot Final IIC II jika acara tersebut tetap akan dilaksanakan di Stadion Manahan Solo. Ini sebagai bentuk aksi keprihatinan, karena sepak bola solo masih dalam situasi berkabung. #RIPDiegoMendieta #PrayForDiegoMendieta (U21K)

Sabtu, 24 November 2012

Tentang Persija

Sejarah Klub

Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra). VIJ merupakan salah satu klub yang ikut mendirikan Persatuan sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan keikutsertaan wakil VIJ, Mr. Soekardi dalam pembentukan PSSI di Societeit Hadiprojo Yogyakarta, Sabtu 19 April 1930. Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta). Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada.
Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija “baru” itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.

Persija Jakarta

Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) didirikan pada 28 November 1928, dengan cikal bakal bernama Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ).

Prestasi

Nasional
Perserikatan
• Tahun 1931, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (1)
• Tahun 1933, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (2)
• Tahun 1934, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (3)
• Tahun 1938, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (4)
• Tahun 1964, Juara Perserikatan (5)
• Tahun 1973, Juara Perserikatan (6)
• Tahun 1975, Juara Perserikatan, bersama dengan PSMS Medan (7)
• Tahun 1977, Juara Perserikatan (8)
• Tahun 1979, Juara Perserikatan (9)
• Tahun 1990, Peringkat Ke-10 Perserikatan
Liga Indonesia
• Tahun 1994, Peringkat Ke-18 Divisi Utama Wilayah Barat
• Tahun 1995, Peringkat Ke-13 Divisi Utama Wilayah Barat
• Tahun 1996, Peringkat 11 Wilayah Barat
• Tahun 1998, Semifinalis
• Tahun 1999, Semifinalis
• Tahun 2001, Juara Liga Indonesia
• Tahun 2002, 8 Besar Liga Bank Mandiri
• Tahun 2003, Peringkat 8 Liga Bank Mandiri
• Tahun 2004, Peringkat 3 Liga Bank Mandiri
• Tahun 2005, Runner-Up Liga Indonesia
• Tahun 2006, 8 Besar Liga Indonesia
• Musim 2007 – 2008, 8 Besar Liga Indonesia
Liga Super Indonesia
• Musim 2010 – 2011, Peringkat 3 Liga Super Indonesia
• Musim 2008 – 2009, Peringkat 7 Liga Super Indonesia
• Musim 2009 – 2010, Peringkat 5 Liga Super Indonesia
Piala Indonesia
• Tahun 2005, Runner-Up Copa Indonesia
• Tahun 2006, Copa Indonesia Juara 3
• Tahun 2007, Copa Indonesia Juara 3
Internasional
• Tahun 2000, Juara Piala Sultan Brunei Darussalam
• Tahun 2001, Piala Champions Asia (sekarang Liga Champions Asia)

Sejarah Stadion

Stadion Menteng
Stadion Menteng adalah stadion berkapasitas 10.000 penonton yang pernah ada di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, di lahan yang kini merupakan Taman Menteng. Awalnya adalah lapangan yang didirikan tahun 1921 dengan nama Voetbalbond Indische Omstreken Sport(Viosveld). Stadion ini dirancang oleh arsitek Belanda, F.J. Kubatz dan P.A.J. Moojen. Dalam perkembangannya stadion ini kemudian digunakan oleh Persija.
Stadion sepak bola Persija di Menteng merupakan salah satu kebanggaan warga Jakarta dan paling bersejarah, baik dalam sejarah Kota Jakarta maupun persepak bolaan di Jakarta dan Indonesia. Banyak legenda pesepak bola Indonesia lahir di sini, seperti Djamiat Kaldar, Abdul Kadir, Iswadi Idris, Anjas Asmara, atau Ronny Pattinasarani.
Sejak tahun 1921, lahan seluas 3,4 hektar yang sekarang menjadi stadion Persija tersebut sudah digunakan sebagai tempat berolahraga orang-orang Belanda. Selanjutnya, stadion tersebut digunakan untuk masyarakat umum, dan pada tahun 1961 hingga saat ini digunakan sebagai tempat bertanding dan berlatih bagi Tim Persija. Pada 1975, Surat Keputusan Gubernur Jakarta Tahun 1975 menetapkan stadion ini sebagai salah satu kawasan cagar budaya yang harus dilindungi.
Sebelum menempati stadion Menteng, Persija telah melakukan berbagai program pembinaan seperti menggelar kompetisi klub anggota, kompetisi kelompok umur, latihan tim senior dan tim berbagai jenjang usia di stadion IKADA yang sekarang dikenal sebagai Monumen Nasional (Monas). Kemudian, seiring adanya program pembangunan Monas pada tahun 1958, stadion Persija dipindahkan ke stadion Menteng yang diserahkan secara langsung oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno, pada tahun 1960.
Pada 26 Juli 2006, Stadion Menteng resmi dialih fungsikan menjadi Taman Menteng.
Stadion Lebak Bulus
Stadion Lebak Bulus adalah stadion di kelurahan Lebak Bulus kecamatan Cilandak,Kotamadya Jakarta Selatan, yang sebagai markas Persija Jakarta. Stadion ini berkapasitas 12.500 orang. Sejak ISL digelar (2008), sesuai manual PT.Liga Indonesia, Stadion Lebak Bulus tidak memenuhi standar karena memiliki kapasitas yang kurang memadai untuk menampung para pendukung Persija.
DAFTAR KLUB ANGGOTA PERSIJA 2011/2012
1. TRISAKTI FC
2. PS. TUNAS JAYA
3. PS. MENTENG YUNIOR
4. PS. SETIA
5. PS. POS INDONESIA
6. ATAMORA FC
7. RPM FC
8. PS. MC. UTAMA
9. UMS
10. PSAL
11. PSAD
12. PS. JAYAKARTA
13. PS. MAESA
14. PS. CHAMP 82
15. GUNJATI FC
16. PS. POP
17. PS. PUTRA NUSA
18. MONAS FC
19. PS. KARYA UTAMA
20. NUSANTARA FC
21. PS. AC SUAH API
22. PS. PUTRA INDONESIA
23. MENTENG FC
24. METROS FC
25. PS. PRATAMA
26. PS. HERCULES
27. MBFA
28. RED DEMON FC
29. PS. MAHASISWA
30. PS. BINTANG MUDA SENAYAN

Persija Siap Untuk Trofeo 2012


Persija Jakarta menyatakan siap bertanding di Trofeo Persija 2012. Sebagai Juara Bertahan, Macan Kemayoran berjanji akan menampilkan permainan terbaik bagi seluruh pecinta Persija.
“Kami berjanji berjuang semaksimal mungkin pada pertandingan besok melawan Arema dan Persisam,” ujar head coach Iwan Setiawan.
“Persija memiliki satu mimpi bahwa kita harus berbicara. Dan ajang Trofeo Persija ini menjadi langkah sebelum mulai menapaki pertandingan liga di Januari mendatang.”
Persisam Samarinda dan Arema Indonesia merasa terhormat diundang sebagai peserta Trofeo Persija tahun ini. Ucapan selamat ulang tahun datang dari pelatih kedua tim tersebut.
“Selamat ulang tahun, Persija. Semoga Persija tetap jaya,” ucap Rahmad Darmawan.
Sedangkan panitia pelaksana menyatakan mencetak 39.500 tiket untuk Trofeo Persija 2012. Mengingat padatnya acara di daerah Senayan, loket pembelian tiket diperkirakan akan terbatas sehingga opsi pemesanan tiket sebelum hari H bisa menjadi alternatif bagi pecinta Persija.
Sejarah The Jakmania Cetak E-mail
Ditulis Oleh adminnya   
Friday, 06 October 2006
Image The Jakmania berdiri sejak Ligina IV, tepatnya 19 Desember 1997. Markas dan sekretariat The Jakmania berada di Stadion Menteng. Setiap Selasa dan Jumat merupakan rutinitas The Jakmania baik itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan kumpul bersama membahas perkembangan The Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan.

Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut. Ide ini muncul dari Diza Rasyid Ali, manajer Persija waktu itu. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Sebagai pembina Persija, memang Bang Yos (sapaan akrabnya)sangat menyukai sepakbola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali sepakbola Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung atau suporter.

Pada awalnya, anggota The Jakmania hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat. Gugun Gondrong merupakan sosok paling ideal disaat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama dengan yang lain.

Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu menjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania.

Seiring dengan habisnya masa pengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief. Ia lebih akrab disapa Bung Ferry. Masa tugas Bung Ferry adalah periode 1999-2001 dan kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, 2003-2005.

Lelaki tinggi, tampan dan sarjana lulusan ITI Serpong inilah yang memimpin The Jakmania hingga 3 periode. Dibawah kepemimpinan Bung Ferry yang juga pernah menjadi anggota suporter Commandos Pelita Jaya, The Jakmania terus menggeliat. Organisasi The Jakmania ditata dengan matang. Maklum, Bung Ferry memang dibesarkan oleh kegiatan organisasi. Awalnya, sangat sulit mengajak warga Jakarta untuk mau bergabung.

Beruntung, pengurus menemukan momentum jitu. Saat tim nasional Indonesia berlaga pada Pra Piala Asia, mereka menyebarkan formulir di luar stadion. Dengan makin banyaknya anggota yang mendaftar sekitar 7200 anggota, dibentuklah Kordinator Wilayah (Korwil).

Dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat lebih dari 30.000 anggota dari 50 Korwil. Setelah diadakan Pemilihan Umum Raya 2005, untuk memilih Ketua Umum yang baru, akhirnya terpilihlah Ketua Umum Baru periode 2005-2007 yaitu Sdr. Hanandiyo Ismayani atau yang bisa dipanggil dengan Bung Danang.

Rabu, 21 November 2012

OVJ: Dualisme Persis Membuat Bingung Suporter

Masih belum jelasnya nasib reunifikasi Persis Solo musim depan membuat gelisah  Pasoepatiyang dari awal menyuarakan agar tidak ada lagi dualisme tim Persis Solo.

Pasoepati, terus berharap reunifikasi tim Persis Solo
Duet dirijen OVJ, menyuarakan agar tidak adal lagi dualisme tim Persis Solo musim depan karena akan membuat bingung suporter. Dirijen yang selalu tampil nyentrik itu berharap para pengurus mau duduk bersama membahas nasib Persis Solo agar bisa bisa meraih prestasi maksimal musim depan.
“Dua-duanya memakai nama Persis Solo, kita jadi bingung. Selain itu pengalaman musim lalu keduanya tidak mampu berprestasi,kita sudah capek dengan dualisme” ujar Andre jaran.
Senada dengan rekannya, Sigit Omponk pun bersuara yang sama. Menurutnya dualisme Persis Solo hanya akan membuat suporter tidak bisa fokus dalam memberikan dukungan.
“Yang jelas jika hanya ada 1 tim akan lebih baik, karena kami bisa lebih fokus dalam memberikan dukungan untuk Persis Solo,” ujar Sigit Omponx.
Ketika ditanya terkait nasib dualisme Persis Solo yang kemungkinan masih akan terjadi di musim depan, OVJ menyatakan akan menunggu sikap DPP Pasoepati terkait tim mana yang akan didukung.
“Jika musim depan masih dualisme, kami akan menunggu sikap DPP Pasoepati, namun kami tetap menginginkan hanya ada 1 tim Persis Solo musim depan. Jangan ada dualisme Persis Solo lagi.” ujar Omponx yang di amini rekannya, Andre Jaran.
 

Sample text

Sample Text

Sample Text